Obyek Wisata di Maros
OBYEK WISATA DI MAROS
Kabupaten
Maros adalah salah satu bekas daerah kerajaan di Sulawesi Selatan.
Dalam konteks sejarah pada abad ke XV di daerah ini pernah berdiri
sebuah kerajaan yaitu kerajaan Marusu dengan raja pertama bergelar
Karaeng Loe Ri Pakere.
Dalam
perjalanan histories kerajaan Marusu telah memberi pengaruh psikologis
dan disegani, sehingga pemerintah kolonial Belanda tidak mudah
menaklukkannya. Namun dalam perkembangan selanjutnya terjadi persaingan
diantara kerajaan karena masing-masing mempunyai kepentingan serta
menginginkan agar nama kerajaannya ditetapkan sebagai nama ibukota
Kabupaten Maros.
Sistem Pemerintahan Adat yang Berlaku antara lain:
1. Pemerintahan Adat Todde Limae
2. Pemerintahan Adat Gallarang Appakka
3. Pemerintahan Adat Lebbo Tengngae.
Pada
tanggal 1 Pebruari 1960 Kabupaten Maros ditetapkan sebagai daerah
otonom (Swatantra II) yang ditandai dengan pengangkatan Bupati Pertama
Nurdin Djohan berdasarkan SK Mendagri tertanggal 28 Pebruari 1960. Oleh
karena itu setiap tanggal 1 Pebruari diperingati sebagai hari jadi
Kabupaten Maros.
Kabupaten
Maros mempunyai luas wilayah 1.619,11 km 2 yang terdiri dari 14
kecamatan dan 103 desa/kelurahan, Kabupaten Maros termasuk daerah
tetangga kota Makassar atau dikenal kabupaten penyangga kota Makassar
dengan Jumlah penduduk pada akhir tahun 2005 sebanyak 296 336 jiwa.
Kabupaten Maros merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Propinsi
Sulawesi Selatan, dengan luas wilayah 1.619.11 Km 2. Kabupaten maros
termasuk daerah tetangga kota Makassar atau dikenal Kabupaten penyangga
kota Makassar.
Masjid Al-Markaz Maros. Ini
adalah tempat peribadatan yang terindah di Sulawesi Selatan selain
Masjid Al-Markaz Makassar. Masjid ini terletak di pusat Kota Maros
(Depan kantor Bupati Maros). Disini suasananya sejuk dan menambah
kekhusyukan tatkala kita mengerjakan perintah Allah (Shalat). Masjid ini
di bangun semasa pemerintahan Bupati Ha. Nadjamuddin Aminullah. Masjid
ini juga sebagai pusat dakwah di Kabupaten maros. Juga sebagai tempat
diadakannya kegiatan-kegiatan sosial dan kegamaan.
Cagar Alam Karenta merupakan
kawasan hutan yang sangat dilindungi, karena selain berfungsi untuk
mempertahankan cadangan air bawah tanah, juga menjadi habitat berbagai
species flora-fauna langka dan endemic sebagai sumber daya alami
yang sangat penting untuk kelangsungan kehidupan. Salah satu daya tarik
kawasan ini adalah keberadaan Gua Salukang Kallang yang memiliki panjang
sekitar 15 km. kawasan ini sering dikunjungi oleh para penelusur dan
peneliti-peneliti dari mancanegara.
Taman Wisata Alam Gua Pattunuang memiliki
kurang lebih 40 gua. Gua-gua ini masih alami dan belum mengalami
perubahan-perubahan oleh aktifitas manusia. Selain karya akan
ornament-ornamen gua yang indah juga disekitar gua memiliki panorama
alam yang sangat indah dan menawan, sungai yang diapit tebing terjal
merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Umumnya gua yang ada
didalam kawasan ini dapat dijangkau dengan mudah, dengan kedalaman 30
meter. Didalam kawasan ini juga terdapat sebuah batu besar berbentuk
perahu yang menyimpan legenda yang menarik, menurut cerita konon pada
saman dahulu seorang saudagar China yang datang untuk melamar dan
mempersunting gadis Semanggi namun karena lamarannya ditolak, akhirnya
karena mendapat malu saudagar tersebut kemudian mengharamkan perahunya,
perahunya inilah yang kemudian pada akhirnya menjadi batu. Sekarang oleh
masyarakat di desa Semangi menyebut batu tersebut “Biseang Labboro”
yang artinya perahu yang terdampar. Pada akhir pekan kawasan ini banyak
dikunjungi khususnya remaja yang melakukan Camping, Caving (penelusuran
gua), panjat tebing atau sekedar menikmati panorama alam, sungai dan
flora-fauna khas yang terdapat didalamnya. Balai Taman Nasional
Bantimurung-Bulusaraung (BALAI TN. BABUL) sebagai institusi pemerintah
yang bertanggungjawab dalam hal pengelolaan kawasan konservasi, telah
membangun beberapa fasilitas dikawasan ini antara lain : Fasilitas
Camping Ground, Sheller, Jalan Trail Wisata, WC dan Pos Pelayanan Tiket.
Pantai Kuri.
Lokasi wisata pantai ini berada di Desa Nisombalia Kecamatan Marusu.
Obyek wisata pantai yang mengandalkan pasir putih berkilau ini terletak
sekitar 20 km dari Kota Makassar. Para pengunjung, selain dapat
menikmati panorama alam laut yang indah, juga dapat menghirup udara
segar Taman Mangrove. Di petang hari, para pengunjung dapat pula
menikmati peristiwa sunset atau saat matahari terbenam.
Air Terjun Bonto Somba. Bonto Somba adalah salah satu desa yang terletak di kakipegunungan Tompobulu pada
ketinggian 300 meter dari permukaan laut. Desa ini berbatasan langsung
dengan kawasan objek wisata Malino Kabupaten Gowa. Air terjun yang
mengalir dari pegunungan serta kondisi alam tropis yang sejuk dan
tanahnya yang subur sangat cocok untuk pengembangan wisata.
Pucak Teaching Farm Terletak di Desa Pucak Kecamatan Tanralili 20 km dari Kota Maros atau 39 km dari Kota Makassar. Alamnya yang asli sangat cocok menjadi tempat agrowisata dan dapat dijadikan tempat peristirahatan melepas lelah.. Kawasan ini dahulunya hanya sebagai tempat peristirahatan HZB. Palaguna waktu menjabat Gubernur Sulawesi Selatan, namun karena keasriannya maka kemudian dibuka untuk umum. Disini terdapat beberapa jenis flora maupun fauna, diantaranya, Anoa, Kijang, Buaya, Kera, segala jenis burun, ikan, anggrek dan masih bayak lagi. Tiket tanda masuk untuk masuk areal ini Rp. 5000 satu kali masuk.
Pucak Teaching Farm Terletak di Desa Pucak Kecamatan Tanralili 20 km dari Kota Maros atau 39 km dari Kota Makassar. Alamnya yang asli sangat cocok menjadi tempat agrowisata dan dapat dijadikan tempat peristirahatan melepas lelah.. Kawasan ini dahulunya hanya sebagai tempat peristirahatan HZB. Palaguna waktu menjabat Gubernur Sulawesi Selatan, namun karena keasriannya maka kemudian dibuka untuk umum. Disini terdapat beberapa jenis flora maupun fauna, diantaranya, Anoa, Kijang, Buaya, Kera, segala jenis burun, ikan, anggrek dan masih bayak lagi. Tiket tanda masuk untuk masuk areal ini Rp. 5000 satu kali masuk.
Taman Prasejarah Leang-leang terletak
pada daerah bukit kapur/karts yang curam. Para arkeolog berpendapat
bahwa beberapa gua yang terdapat dikawasan tersebut pernah dihuni
manusia sebesar 3.000 – 8.000 Sebelum Masehi. Hal ini dapat terlihat
dari lukisan prasejarah berupa gambar babi rusa dan puluhan gambar
telapak tangan yang ada pada dinding-dinding gua. Selain gua prasejarah,
disini juga didapatkan benda-benda peninggalan yang lain berupa
alat-alat perkakas dari batu dan sisa-sisa makanan manusia pada masa
lampau. Situs ini merupakan salah satu situs peninggalan yang sangat
penting dalam rangka merekonstruksi sejarah kehidupan masa lampau.
Keunikan lain di kawasan ini adalah sungai yang berada tepat di depan
Gua Leang-leang, singkapan batu kapur yang tersebar di areal persawahan
penduduk dan pemandangan puncak Bulusaraung dari atas.
Sungai Pute merupakan
salah satu sungai di Kabupaten Maros yang memiliki panorama alam yang
indah, sehingga sangatlah menarik untuk menelusuri alurnya. Pohon bakau
dan Nipa yang tumbuh disisi kiri dan kanan sungai sangat sejuk
dipandang, apalagi dipercantik dengan adanya singkapan batu kapur yang
menyembul dari dasar sungai dan tersebar disepanjang alur sungai.
Sesekali pengunjung dapat menyaksikan satwa-satwa yang endemic seperti
kera Sulawesi dan berbagai jenis kupu-kupu. Kampong Rammang-rammang
sebagai titik terakhir penelusuran Sungai Pute memiliki keunikan
tersendiri karena dikelilingi oleh perbukitan karts yang menyerupai
benteng pertahanan. Atraksi menarik lainnya adalah menyaksikan ribuan
kelelawar yang keluar dari dalam gua pada petang hari dan kunang-kunang
yang beterbangan disepanjang aliran sungai.
Air Terjun Bantimurung, salah satu tempat wisata andalan Maros yang
ramai dikunjungi di Sulawesi Selatan terutama waktu libur. Obyek wisata
air terjun Bantimurung ini terletak di Kota Maros , kurang lebih
berjarak 140 Km dari Kota Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. dan dapat
ditempuh dengan kendaraan umum. Jika Anda ingin menikmati keindahan dan
kesejukan Alam pengunungan dan kicauan burung serta kupu-kupu beraneka
warna yang beterbangan , datanglah diwaktu tidak liburan.
Sebelum
Anda Masuk di kawasan obyek wisata air terjun Bantimurung, anda
disambut dengan monumen kera sakti, Menurut cerita masyaraka bahwa
disekitar kawasan masih sering ditemukan sekelompok kera yang bersahutan
dan bergelantungan diatas pepohonan yang dipimpin oleh seekor kera
putih. dan konon dahulu kala daerah ini dikuasai oleh se ekor kera putih
yang sangat sakti. Mobil angkutan terutama mobil angkutan trek sering
diserang/ dibajak oleh sekelompok kera. Didalam kawasan wisata ini terdapat pusat pelestarian Kupu-kupu..yang terbesar di Indonesia. Dan Taman wisata Bantimurung juga biasa dinamakan the kingdom of Butterfly. Juga terdapat Gua Batu, Gua Sarifa dan Gua Mimpi yang eksotik.
Taman Safari Pucak Terletak
di Desa Pucak Kecamatan Tanralili 20 km dari Kota Maros atau 39 km dari
Kota Makassar. Alamnya yang asli sangat cocok menjadi tempat agrowisata
dan dapat dijadikan tempat peristirahatan melepas lelah. Dengan luas
areal 150 Ha. Kawasan ini dipersiapkan sebagai lokasi kebun binatang
terbesar di kawasan timur Indonesia.
Di areal hutan wisata ini terdapat macam-macam jenis Flora dan Fauna.
Taman Safari Pucak saat ini dalam tahap perampungan, yang akan menjadi
Wisata Hutan Terbesar selain Kebun Raya Bogor.
Bungker Peninggalan Jepang.
Bangunan Peninggalan Pendudukan Jepang ini terletak di sekitar Bandara
lama, tepatnya di batangase Kecamatan mandai Kabupaten Maros. Bungker
ini dulunya berfungsi sebagai pertahanan Jepang atas serangan Sekutu.
Dari observasi yang di peroleh didapat 10 buah bungker, sayangnya pihak
terkait tidak merawat bangunan bersejarah ini.
Posting Komentar untuk "Obyek Wisata di Maros"